Bram dengan segera dan reflek meraih tangan Padma, dia menarik tubuh istrinya dan kemudian memeluknya dengan erat. Dapat Bram rasakan degup jantung mereka berdua yang berdetak cepat, bukan karena bahagia tapi karena takut akan terjadi sesuatu yang buruk tidak di inginkan berujung dengan penyesalan dan setelahnya pria itu merasakan tubuh Padma yang bergetar dan terdengar suara isak tertahan. “Astaga Padma, kau hampir membuat ...” belum selesai Bram bicara, Padma sudah memberontak untuk melepaskan pelukan pria itu. “Lepaskan! Lepaskan!” dengan suara serak Padma terus mencoba melepaskan pelukan Bram. “Padma ...” Bram melepaskan pelukannya dengan pelan, dia takut kalau kejadian yang barusan terjadi terulang lagi, dan akan berakibat lebih lagi. “Tenanglah Padma,” Bram mendorong Padma untuk