Keesokan paginya Fabio menyeret koper keluar kamar, menuruni anak tangga menuju ruang makan. Ia letakkan koper di pojok ruangan. Daisy yang melihat lekas menghampiri dan menuntun lengan sang putra agar duduk di kursi yang ada di ruang makan. "Kamu jadi berangkat pagi ini?" "Iya, Ma." "Sebentar jika begitu mama akan meminta pelayanan untuk menyiapkan bahan-bahan makanan untukmu." Fabio menganggukkan kepalanya. Memang seperti itulah kebiasaan sang mama yang takut anaknya kelaparan di kota orang. Acapkali ia pulang maka saat kembali akan ada banyak barang bawaan yang memenuhi bagasi mobilnya. Mulai dari bahan makanan mentah, barang-barang kebutuhan pribadinya seperti sabun, shampo dan sejenisnya. Juga makanan siap saji, aneka kue basah dan kue kering. Sungguh, Fabio hanya bisa membiarkan