PS.20

1025 Kata

Sepeninggalan Aslan, Senja hendak masuk ke rumah, tapi langkahnya terhenti ketika sang Ayah menghadang jalannya. Senja menggaruk tengkuknya dan menundukkan kepala, ia tahu sekali apa yang akan dikatakan ayahnya, melihat kedekatannya dengan Aslan terlalu sering. Orang tua mana yang akan membiarkannya tanpa kejelasan? Apalagi ada masa yang kelam dalam masa lalu Senja, menikah dan tak bahagia. Wahid dan Ratih hanya ingin yang terbaik buat Senja, yang tidak mempermasalahkan kehidupan putri mereka yang hanya seorang janda dan memiliki satu anak. "Jadi … kamu sudah benar-benar melupakan papanya Azel?" tanya Wahid. "Ayah apaan sih, kita bahas ini besok ya." "Jangan besok, jawab saja, jadi kamu benar-benar sudah melupakan papanya Azel?" tanya Wahid, mengulang pertanyaannya. “Senja sudah melu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN