PS.21

1118 Kata

Sesaat kemudian, ponselnya kembali berdering membuat Senja menoleh dan melihat nama Hadi dilayar ponselnya. ‘Halo, Asslamu’alaikum,’ jawab Senja. ‘Wa’alaikumssalam, kamu di mana?’ tanya Hadi. ‘Aku di rumah, Azel mana?’ ‘Halo, Mama,’ seru Azel di seberang telpon. ‘Halo juga, Sayang. Azel lagi apa, Nak? Azel sudah makan?' tanya Senja, membuat Azel tersenyum mendengarkan kekhawatiran ibunya. ‘Sudah, Mamaa, Azel lagi maen sama Papa sama Om Leo juga, Azel juga sudah makan, Tante Naya memasak buat kami,’ jawab Azel, membuat Senja tersenyum mendengarkan. Hadi memang lebih pantas dengan Naya. Naya wanita yang lebih baik dari dirinya. ‘Alhamdulillah. Azel senang seharian sudah jalan-jalan sama Papa?’ ‘Senang sekali, Mama.’ ‘Baiklah, Azel lanjutan mainnya.’ ‘Mama, Papa mau ngomong.’ ‘Baik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN