JANGAN LUPA TEKAN LOVE, YA, Genz.
.
.
.
.
Senja masuk ke kantornya, dan melihat semua rekan kerjanya menatap dirinya, Senja ingat bahwa ia tidak memakai pakaian yang norak, dan dandanannya juga biasa saja. Lalu apa yang membuat semuanya menatapnya demikian? Senja hanya menghela napas panjang, ia berusaha tidak menanggapi meski ia terganggu dengan tatapan semua orang.
Susan keluar dari ruang kerjanya.
“Pekerjaan kita dimudahkan akhirnya, dan orang atas sangat menyukai pekerjaan kita. Terima kasih atas pekerjaan kalian semua,” kata Susan—sang manager.
“Bu, yang ngerjain semalaman itu adalah Senja,” sergah Leo, membuat semua rekan kerjanya menatapnya tak suka. “Dan yang lembur semalam juga adalah Senja. Jangan berterima kasih pada semuanya.”
“Benarkah? Wah. Luar biasa, Senja, di hari
