23. Malam Pertama

1319 Kata

Syalwa mengangkat kepala menatap wajah sang suami yang juga sedang menunduk menatap ke arahnya. Pandangan mereka bertemu, saling mengunci. Tenggelam dalam keindahan tatapan masing-masing. Untuk sesaat mereka hanya diam. Saling menyelami arti pandangan satu sama lain. Hingga Syalwa tersadar dan melepas pandangan yang mengikat mereka. Hening. Kini hanya canggung yang tersisa di antar keduanya. "Sudah malam, ayo tidur," ajak Firza setelah lama keduanya saling diam. Syalwa pun mengangguk setuju. Tapi tiba-tiba terdengar bunyi perut yang keroncongan "Apa Abang lapar?" tanya Syalwa saat mendengar perut suaminya berbunyi. "Sedikit," jawab Firza sambil terkekeh. "Abang sih, tadi makan malam cuma dikit. Mau aku ambilkan makan untuk Abang?" tawar Syalwa sambil menatap wajah suaminya. "Boleh, S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN