Radista datang ke kamar saat jam menunjukan pukul 9 malam, aku menatap punggung nya, saat ini dia tengah menata baju di lemari, entah kenapa hari ini aku tidak ingin jauh-jauh darinya. Dia sudah memerankan perannya menjadi seorang menantu, istri dan juga kakak ipar dengan baik, tapi sampai sekarang bahkan aku belum bisa membalasnya. Aku beranjak dari ranjang mendekati Radista, memeluknya dari belakang membuat Ra sedikit kaget. “Nggak usah kaget gitu, kayak sama siapa aja” ucapku seraya menenggelamkan wajah di lehernya, wangi tubuh Radista mampu membuatku tenang. Aku memejamkan mata, sementara dia terus menata baju hingga selesai. “Lo kesambet apa sih? tumben manja banget” “Emangnya nggak boleh manja ke istri sendiri?” tanyaku dengan mata yang masih tertutup, melirihkan suara siapa tau Ra