34. Lembaran Baru

1139 Kata

Devina duduk dihalte, hujan mulai turun dan dia tak tahu mau kemana, tak ada lagi tujuan hidupnya, semuanya sudah berakhir, harapan bahagianya bersama Zein dan putrinya hilang seketika karena keegoisannya, dulu meski diluar susah payah, namun ia memiliki seseorang yang bisa di jadikan penyemangat dan kekuatannya, yaitu Qiara, namun kali ini semuanya tak ada lagi. Devina meraih ponselnya dari dalam tasnya dan mencoba menelpon ibunya, namun ibunya malah mereject telponnya, lalu pada siapa lagi Devina akan pergi? Tak ada tujuan dan tak ada uang. Sesaat kemudian suara klakson terdengar didepannya, sebuah mobil mewah parkir tepat dihadapannya duduk, seorang lelaki berpayung hitam keluar dan menghampiri Devina yang masih mendongakkan wajahnya. “Kanaf?” “Ayo masuk,” kata Kanaf menggenggam len

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN