Keesokan harinya… harusnya berangkat lusa, cuman Adyatma ingin menghabiskan waktunya bersama Anindya, mereka pun berangkat ke bandung hari ini. Anindya yang tiba-tiba jadi sekretaris pribadi, pasrah. Dia memang pamit pada Caka dan Raquel dengan alasan ke bandung, tapi nggak berangkat beneran gini juga dong. Ah, sial. Nih orang mau nya apa sih. Tiba-tiba gini. Anindya mendengus, sedari tadi mukanya ditekuk. Harusnya hari ini dia jadi penguntit, bukan malah di angkut ke bandung. Aarrgghh… Adyatma sialan. “Kamu…” Anindya tersentak langsung nengok ke arah Adyatma. “...sedang mengumpati saya ya?” kata Adyatma menunjuk Anindya. Membuat gadis itu gelagapan. “Fitnah lebih kejam daripada pembunuh pak, awas kena batunya nuduh orang.” Anindya buang muka menatap keluar jendela, benar-benar jengk