"DEA!!" Aga masih terus melakukan pencarian. Entahlah sudah seberapa jauh ia masuk ke dalam hutan, tapi Aga tidak peduli ia hanya ingin segera menemukan Dea dan dalam kondisi baik-baik saja. "DEA INI GUE AGA, DE!" Aga menghentikan langkah. Bersandar pada pohon, lalu mengatur napasnya yang memburu. "Gue nggak boleh nyerah. Gue harus bisa temuin Dea," ucap Aga dengan penuh keyakinan. Begitu Aga hendak melangkah, sesuatu yang berkilau membuat pandangannya tercuri. Lalu Aga berjongkok dan mengambil sesuatu yang tergeletak diantara dedaunan kering itu. Ia terbelalak kaget saat menemukan seutas kalung dengan liontin kunci. "Ini kan kalung punya Dea," gumam Aga. Pandangannya mengedar. "Gue yakin kalau Dea ada disekitar sini," lanjutnya sembari menggenggam kalung tersebut. "DEA!!"