Bab 24

1502 Kata

“Duh, jangan sampai malu-maluin Pak Adrian! Semoga dia tak malu membawaku ke kampus nanti.” Aku masih memakai pensil alis ketika terdengar deru mobil berhenti di depan. Duh, mana sudah datang. Gimana ini? Ternyata ada yang lebih susah dari pada ujian nasional yaitu membuat alis. Aku tak buru-buru keluar walaupun sepertinya Pak Adrian sudah datang. Kuhapus lagi, kupasang lagi, hapus lagi, kok susah betul. Samar kudengar suara salam, Ibu yang menjawab dan terdengar membuka pintu. Aku baru saja membersihkan garis pada alis dan baru mau mulai lagi. Kusimpan kapas berisi minyak zaitaun yang baru saja kupakai. “Nagita apa sudah siap, Bu?” “Sudah sepertinya, tapi masih di kamar, biar Ibu panggilkan.” Nah, kebetulan Ibu mau masuk. Sepertinya aku bisa minta Ibu membantu memasangkan alis

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN