Pov Adi “Datanglah ke rumah sama suami kamu, Gita … Mama Ratri ada yang mau dibicarakan dengan kalian … kami juga orang tua kalian … kami benar-benar sedang kesulitan keuangan. Tolonglah, Gita … kalau gak ada Ayah, kamu pun gak akan lahir ke dunia ini. Ingat satu hal, Gita … suami atau istri bisa jadi mantan, tetapi yang namanya Ayah … itu tak ada kata mantan Ayah.” Aku menepuk lembut bahu Nagita. Sebisa mungkin kutekan rasa ingin marah yang sudah hampir meledak ini karena sejak tadi Nagita terus-terusan membantah. Tanpa kusangka dia pun diam saja saat aku berhambur memelukku dan menangis. “Sudah, Yah?” Suaranya lirih. Aku merenggangkan pelukanku. Kutatap wajah gadisku yang kini sudah beranjak remaja dan menuju dewasa. “Datang ke rumah, ya, Gita … bagaimanapun, kami ini adalah orang