Part 3

1184 Kata
Ya Allah.... Semoga Jodohku adalah seseorang yang membuatku semakin Mencintai-Mu. Klik safiralovga lalu diFollow ya:) ••• Aiza menuju parkiran karena baru saja Umminya mengirim pesan untuk segera pulang, mungkin ada hal penting yang akan dibicarakan, tidak biasa Umminya seperti itu. Padahal Aiza rencananya akan ke toko buku untuk menemani Anaz dan Qila membeli n****+ baru yang saat ini lagi banyak diminati oleh Remaja-remaja sepertinya. Aiza tidak akan bisa membantah kedua orangtuanya karena Aiza sangat-sangat sayang sama keluarganya. ••• "Assalamualaikum." Ucap Aiza sambil membuka knop pintu rumahnya. "Wa'alaikumsalam Sayang, akhirnya kamu pulang juga, Abi dan Ummi menunggumu dari tadi. Ayo sayang kita makan dulu!" Ucap Ummi sambil memegang pergelangan tangannya. Aiza hanya tersenyum saat Umminya mengajaknya keruang makan. Dan disana dia melihat Abinya, tak biasanya Abi jam segini dirumah seharusnya abinya itu sangat sibuk. Aiza memilih duduk disamping Umminya. "Sayang, Umur kamu sekarang berapa?" Ujar Abinya the point sambil menatap wajahnya. "18 tahun bi, kenapa ya bi?" Ujar Aiza binggung. "Abi dan Ummi berniat menjodohkanmu dengan anak sahabat abi." Ucap Abi sambil tersenyum. "A--apa bi, tapikan umur Aiza baru 18 tahun, dan Aiza baru masuk kuliah!" Ucap Aiza shock dengan mata membulat sempurna. "Ya Sayang, Ummi hanya takut kamu terjerumus ke dalam pergaulan yang terlalu bebas, dan Ummi ingin kamu ada yang melindungi dan menjagamu jika nanti Ummi dan Abi telah tiada." Ucap Ummi sambil memegang tangan Aiza. "Benar yang dikatakan Ummimu sayang, kamu mau kan?" Ucap Abinya penuh harap. Aiza tampak berpikir sejenak dengan menundukkan wajahnya serta air mata yang siap tumpah menetes membasahi pipi putih mulusnya, lalu Aiza kembali memandang wajah abinya. "Abi, beri waktu untuk Aiza berpikir kembali, Aiza mau shalat Istkharoh dulu, Bi!" Ucap Aiza sambil tersenyum. Abi dan Ummi mengulas senyum mendengar jawaban Aiza. Ia bersyukur Aiza menyikapi permintaannya dengan dewasa. "Tentu Abi memberi kamu waktu, Sayang. Mantapkan hati kamu yah, mohon petunjuk dari Allah yang terbaik." Aiza hanya mengangguk dan berpamitan untuk menuju kamarnya. Tiba-tiba nafsu makan Aiza menghilang begitu saja. ••• Matahari sudah mulai meninggi. Memberikan kehangatan pada segenap insan dimuka bumi. Gadis yang mengenakan baby doll berwarna pink dengan kombinasi putih bergambar hello kitty itu menggeliat di kasurnya. Merasa terusik dengan sinar matahari yang menghangatkan kulitnya. Sesaat matanya mengerjab pelan. Diambilnya jam beker dimeja kecil disamping tempat tidurnya. Dilihatnya jarum jam yang kini menunju ke angka setengah delapan. Kini matanya membulat sempurna. Disibaknya selimut yang melingkupinya. Ia segera beranjak menyambar handuk pink kesayangannya. OMG!! Kenapa dia bisa telat, pasti tadi malam dia terlalu kepikiran tentang perjodohan itu. Perjodohan? Itu membuat dia pusing tujuh keliling. "Astaghfirullah, Aku telat aku telat." Ucap Aiza dengan mulut tak berhenti merutuki dirinya. Ia membuka pintu. Berlari kearah kamar mandi yang terletak beberapa langkah dari kamarnya. Ia segera masuk kesana. Namun sesaat kemudian, ia keluar kembali. Ia lupa membaca doa bangun tidur dan doa masuk kamar mandi. Hal sederhana yang sering dilupakan oleh semua umat Muslim saat ini. Namun bagi gadis itu tidak membaca doa untuk memulai dan mengakhiri aktivitas adalah mimpi buruk baginya. Jika tidak membaca doa bangun tidur, artinya ia tidak bersyukur kepada Allah yang telah mengembalikan roh kedalam tubuhnya. Andaikan Allah tahan rohnya, pasti ia sudah tak dapat merasakan hidup didunia ini lagi. Membayangkan ia harus mati sekarang padahal bekal ibadahnya masih sangat sedikit, tentu itu petaka untuknya. Sedangkan, jika ia tidak membaca doa masuk kamar mandi itu artinya ia membiarkan setan-setan dengan leluasa memandangi tubuhnya. Ia bergidik, membayangkan saja ia sudah tak sanggup. "Alhamdulillahi ladzi ahyana ba'dama amatana wailaihin nusur. " "Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khoba'its." Ucap Aiza sambil mengangkat kedua tangannya. Setelah selesai ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Hanya lima belas menit, sangat cepat bukan? Karena dia tidak mau telat karena hari ini ia harus masuk kuliah dipagi hari. Aiza telah siap dengan gamis berwarna pink muda yang dipadukan dengan sedikit hiasan pernik disekitar pergelangan tangannya. Tak lupa khimar berwarna maroon yang menjuntai hingga melewati dadanya. Sempurna membalut tubuhnya. Ia menyapukan bedak baby ke wajahnya yang sebelumnya telah ia oleskan pelembab. Sentuhan terakhir ia menambahkan lip balm berwarna natural ke bibirnya. Cantik dan tak berlebihan. Sebenarnya Aiza sudah diperingatkan Umminya untuk tidak tidur lagi selepas shalat subuh. Tapi karena ia baru tidur setelah sholat istkharoh pukul tiga tadi, meminta kepada Allah putusan yang terbaik untuk masa depannya. Semoga jodoh pilihan Abi dan Umminya dapat membuat dirinya semakin mencintai Allah. Setelah berpamitan dengan orangtua nya. Aiza menuju ke garasi untuk menjumpai motor matic kesayangannya. Sial! Motornya kempes! Haduhhh! Kenapa disaat genting begini kenapa harus motornya kempes. Aiza harus cepet-cepet cari angkot sebelum dia makin telat. Dan Aiza memilih jalan kaki untuk menuju halte. Sementara di sisi lain, tampak seorang pemuda yang berjalan tergesa-gesa keluar dari hotel nginapnya. Dengan pakai formal yang terpasang pada tubuh tegap serta kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, menuju parkiran ke tempat mobil mewahnya berada. Lelaki itu melaju mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, dia tidak boleh terlambat dan dia harus bisa secepatnya menyelesaikan masalah di Universitasnya itu. Perjalanan Jakarta - Bandung memang membutuhkan tiga jam menggunakan mobil pribadi. Dan sekarang dia sudah menempuh dua jam, jadi hanya membutuhkan satu jam lagi untuk sampai ke tempat tujuannya. Byuurr Byuurrr OMG!! Kenapa disaat seperti ini dia harus kenak sial lagi. Aiza mengadah wajah melihat siapa pelaku yang berani menganggu perjalanannya. Aiza tercengang melihat mobil yang pernah dia liat di TV Lamborghini Veneno Roadster. OMG!! Itu mobil kan mahal banget!!. Aiza ayo fokus jangan sampai gara mobil itu kamu lupa dengan tujuanmu untuk memarahinya. "Heyyy, Berhentiiiiii!!! Tanggung jawab" Ucap Aiza kesel sambil teriak. Mobil itu pun berhenti. Aiza melihat lelaki itu berjalan kearahnya, mendadak ia menjadi gugup. Aiza melangkah mundur saat lelaki itu tepat didepannya. Aiza tidak bisa melihat begitu jelas bagaimana rupa wajah yang ditutup kacamata hitam itu. Aiza memangku tangannya dipinggang, ia memasang wajah menantang. "Om, harus bertanggung jawab?!" Sarkas Aiza tegas. Dapat Aiza lihat lelaki itu bingung, karena hanya terlihat dia mengkerutkan dahinya. Aiza kesal karena lelaki itu tak kunjung menjawab ucapannya. Lelaki itu merongoh saku celana dan mengeluarkan beberapa uang merah. Aiza mendadak cengo melihat uang itu, tertarik untuk segera menjadi miliknya. Tapi dengan cepat Aiza menggeleng kepala. "Saya tidak butuh uang, saya mau om bertanggung jawab?!" Lelaki itu hendak menyerahkan uang tapi mendadak berhenti. "Saya tidak menghamili anda, ini terimalah sebagai tanggung jawab saya?!" Tapi gadis itu tak kunjung mengambilnya. "Anda tidak mau?" Aiza pun merebut uang itu dari tangannya. "Maulah!" Lelaki itu berdecak. "Kenapa tidak dari tadi saja, buang waktu saya aja kamu!" Ia melangkahkan kakinya meninggalkan Aiza. Aiza menghentakkan kakinya kesal. "Lelaki sombong!" Teriaknya keras. Lelaki itu terhenti, membuat Aiza berlari meninggalkan tempat itu. ••• Setelah berurusan dengan seorang gadis yang meminta pertanggung jawaban padanya. Padahal hanya baju saja yang basah. Tapi seolah Naufal melakukan kesalahan yang besar. Naufal menggeram marah. Kenapa begitu banyak orang yang membuatnya marah? Tak hanya mama nya tapi juga gadis itu, gadis yang berani memanggilnya 'Om'. Oh No!! Dirinya tidak setua itu. Naufal pun melajukan kembali mobilnya masih dengan mengomel dengan semua kesialannya hari ini. ••• Yeeyy akhirnya up, Bahagia ga?? Hehehe Semoga ga bosan ya?!!! . Salam sayang @safira__rmn02
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN