Chapter 16

954 Kata
Hari berganti hari begitu seterusnya sampai dunia ini kiamat. Tak terasa sudah tiga hari nina dan fathir tinggal di dalam hutan dengan cara bertahan hidup memburu hewan. Sejak saat ke jadian waktu itu fathir tak lagi ingin menghisap darah nina ia tak ingin gadisnya terluka. Tapi berkat darah yang gadis itu berikan fathir jadi bisa bermain di bawah terik matahari dengan bebas ia merasa darah milik nina berbeda rasanya seperti terisi energy 50% dalam dirinya. Sekarang kedua remaja itu saling bermain kejar kejaran di tepi pantai membiarkan baju mereka basah, nina berlari menghindari kejaran fathir sembari tertawa begitu juga yang di lakukan fathir. Sebenarnya jika dia ingin dalam satu kali langkah nina sudah ada di pelukannya namun fathir lebih suka menunda waktu agar kebersamaan bersama nina lebih terasa. Sesekali nina menggoda fathir dan lelaki itu kembali mengejarnya namun kejaran kali ini fathir berhasil mendapatkan nina, memeluk gadis itu dari belakang. Nina tertawa lepas apalagi saat fathir bergerak menggelitik pinggangnya. Nina berbalik mendorong fathir  membuat lelaki itu untuk kesekian kalinya tercebur ke air. Fathir memukul air dan kembali mengejar nina. Sungguh tak ada yang bisa menghentikan kebahagiaan mereka. Hanya mereka berdua yang ada di pantai tersembunyi yang jauh dari keramaian. Berlarian kesana kemari layaknya sepasang kekasih yang sedang dalam masa bahagianya. Setelah mendapatkan nina dalam dekapannya lagi lelaki itu membopong nina dan membawa gadis itu ke tepi. “Kau harus mengeringkan badanmu karna tak ada pakaian lain untukmu di sini” fathir meletakkan nina di atas sebuah batu besar. “Kau gila! Kau ingin mengeringkan bajuku dengan cara menjemurku juga?” seru nina tak habis pikir. “Lalu apa aku harus melepaskan bajumu dan membiarkanmu telanjang sampai bajumu kering?” Nina bergerak menyilangkan tangan di dadanya “Dasar m***m! kau akan menang banyak nanti” serunya dengan mata melotot. Fathir tertawa geli. “Jadi kau ingin memilih apa?” godanya. Nina mencoba berpikir kemudian turun dari batu besar itu menuju rerimbunan hutan. Fathir hanya menunggu apa yang sedang Nina lakukan. Tak lama nina keluar dengan dedaunan yang ia susun menjadi sebuah gaun dan tentunya cukup untuk menutupi tubuhnya dari tatapan jahil fathir. Nina mulai mengeringkan bajunya di atas batu. “Kau terlihat seperti tarzan” celetuk fathir “Tapi tarzan yang cantik” kekehnya. Nina berdecih sembari memutar bola matanya jengah. “Setidaknya ini lebih baik dari pada aku telanjang di depanmu” ejek nina. Fathir mengedikkan bahu “Jika aku mau aku bisa melihatnya sekarang” Bola mata nina melotot “Awas jika kau berani melakukannya atau~” “Atau?” “Aku juga akan menggigitmu” imbuh nina ragu-ragu. Lagi-lagi fathir terkekeh geli dan melangkah beberapa meter ke depan nina menangkup wajah gadis itu. “Meski aku melakukan kejahatan padamu saat ini juga tidak akan ada orang yang tahu” Sekilas nina melihat mata fathir berubah warna, nina menepis pelan tangan fathir kemudian berbalik dan duduk di salah satu batu. “Kalaupun kau akan berbuat jahat padaku aku tak akan bisa melawanmu. Kamu kan tau aku hanya manusia biasa di bandingkan dirimu yang seorang Vampir aku tidak ada apa-apanya” ujar gadis itu. Tentu saja siapa yang bisa menandingi fathir di saat hanya dirinya yang berada di sini terjebak dengan lelaki vampire yang satu ini. Fathir kembali menghampiri lelaki itu berjongkok di depan nina sorot matanya begitu tenang. "Nina apa kamu tau. Aku memang bukan manusia tapi aku bisa berjanji untuk menjagamu dalam hidupku. Aku sangat menginginkan dirimu. Kamu satu satunya wanita yang bisa merubah perilaku ku yang selama ini" Perlahan fathir memajukan kepalanya dan sedikit di miringkan di detik selanjutnya bibir mereka bertemu. Nina menyambut bibir fathir dengan bibirnya saling menautkan. Nina tidak tau tapi perasaannya bergejolak aneh. Ciuman lembut itu perlahan menjadi panas fathir membawa nina bebaring di atas bebatuan besar menindih tubuh kecil Nina di balik tubuh kekar Fathir. Gaun yang terbuat dari dedaunan itupun sudah mengambang dan berserakan bebas di lautan lepas kedua insan yang berbeda jenis itu melakukan apa yang seharusnya tak mereka lakukan saat ini. Desahan menguar bebas dari bibir nina entahlah tapi fathir memberikan sensasi aneh pada tubuhnya di waktu yang bersamaan di ikuti hembusan semilir angin pantai yang kali itu berhembus cukup membuat kegiatan mereka sampai pada puncaknya. Lautan adalah saksi di mana persatuan mereka di pertemukan untuk pertama kalinya dan menjadi salah satu tempat yang akan di kenang nina pastinya, sampai kapanpun. ----- Sejak kejadian itu hubungan mereka semakin dekat dan kini nina maupun fathir sudah tak berada di dalam hutan lagi yang artinya mereka sudah meninggalkan tempat penyatuan pertama mereka di lakukan. Nina ikut tinggal bersama fathir melupakan semua kegiatan sehari-harinya seperti sekolah. Sekarang nina tak bisa bergerak bebas bahkan jika ia ingin keluar dari rumah fathir harus ikut, pernah sekali nina ceroboh keluar tanpa fathir di sampingnya dan berujung beberapa orang mengejarnya tanpa alasan. Dan nina hanya berlari bodoh tanpa tau apapun. Memang nina dan fathir tidak tinggal di hutan seperti beberapa hari yang lalu tapi jujur tempat yang di pilih fathir kali ini lebih menyeramkan ke timbang pantai yang berdekatan dengan hutan belantara yang nyaris tak pernah di masuki manusia sebelumnya. Tentu saja nina ketakutan, coba pikir, satu rumah dengan puluhan vampire bukankah itu tidak menyeramkan. Terlebih para vampire di sini terlihat seperti ingin menerkamnya saat ia lewat. Rumah besar ini lebih cocok di sebut sebagai markas vampire dari pada mansion mewah, bayangkan dalam sehari nina dapat melihat puluhan vampire yang berbeda dan taring yang mencuat keluar. Satu rumah satu tempat tinggal dan satu kamar itulah yang di pilih fathir agar ia tak terpisah oleh gadisnya meski nina menolak gadis itu tak bisa melakukan apa-apa, ini rumah fathir yang artinya fathir adalah rajanya. Lagian Fathir sudah berjanji untuk menjaganya. Jadi apalagi yang perlu nina takutkan selagi Fathir masih ada di sampingnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN