Sesudah itu, Amir segera menyeret tangan Belle. Dipungutnya tas Belle yang jatuh tadi. Tas itu terkena cipratan darah pemuda itu. Amir segera merogoh isi tas itu. Dimasukkannya dompet dan ponsel Belle ke tasnya, lalu dijinjingnya tas itu di tangan kirinya. Di satu pojok tanah kosong, diletakkannya tas bernoda darah itu ke tanah lalu dirogohnya sakunya. Dikeluarkannya korek api lalu dibakarnya tas itu. Belle dan Amir menatap tas itu menjadi abu. Amir menghela napas panjang. Dipeluknya Belle erat-erat. "Lupakan kejadian hari ini. Ini hanya mimpi buruk," ulangnya lagi pada Belle. Belle mengangguk tanpa bersuara. Tubuhnya masih bergidik mengingat kejadian itu. Amir segera mengecup Belle. "Ingat saja ini. Jangan ingat yang lain," bisik Amir. Amir lalu mengambil jaketnya dan memakaikann