Tutt ..... Tutttt ..... Tuttttt Bunyi telpon berdering dari meja kerja Niken. Sementara Niken masih berdiri mematung menunggu Fahri menyelesaikan berkas-berkas yang harus dia tanda tangani. Dikantor Fahri selalu menampilkan wajah dingin di depan Niken, tapi jika diluar kantor Fahri selalu terlihat ramah. "Pak, maaf itu telpon di meja saya dari tadi bunyi terus. Boleh saya angkat sebentar ?" Tanya Niken. "Hemmm." Jawab Fahri singkat tanpa melihat ke arah Niken. Niken memanyunkan bibirnya karena sikap Fahri. Dia langsung berlari kecil keluar mengangkat telepon. "Halo selamat pagi dengan Abadi Tekstil disini ada yang bisa dibantu ?" "Halo bisa bicara dengan Niken?" Tanya seseorang diujung telpon membuat mata Niken membulat. "I....iya .. saya sendiri. Dengan siapa ? Ada yang bisa