“Siapa?” Bahran melihat ke arah Barra. “Pap, ancaman.. Katanya, papa berikutnya..” Barra terhenyak kaget. “A-apa?” Bahran terdiam. Barra menghampirinya dan menggenggam tangannya, “Papa tenang, ada aku di sini. Apapun yang terjadi, aku akan menjaga papa.” Barra lalu menelepon Rhe. Rhe, “Halo..” Barra, “Detektif, barusan papa menerima telepon dari nomor tak dikenal dan mengatakan kalau “kamu berikutnya”. Aku khawatir..” Rhe, “Kita tindaklanjuti, akan ada bantuan ke lokasi rumah Bapak Bahran. jangan melakukan apapun. Diam di lokasi ok… Tolong kirimkan nomor si penelepon, nanti kita coba lacak.” Barra, “Ok.” Setelah menutup teleponnya, Rhe menoleh ke arah Galang, “Ada yang mengancam Bapak Bahran, katanya “kamu berikutnya” lewat telepon. Galang, ini jelas bioterorisme.” “Aku