“Aku tidak tahu..” Rhe menghindar. “Kamu serius tidak tahu perasaanmu?” Barra terus mendekatinya dan tersenyum. Ia paham kalau Rhe gugup. “Ahhh.. Jangan terus bertanya?” Rhe menunduk dan membalik membelakangi Barra. Barra memeluknya dari belakang, “Rhe jangan menghindar dari pertanyaanku.” Rhe berbalik, “Aku, aku, tidak terbiasa.. Aku canggung.” Tiba-tiba saja Barra mendekatkan bibirnya pada bibir perempuan di hadapannya itu. Lalu mulai menciumnya. Rhe tahu apa yang ia rasakan, bagaikan kembang api yang meledak indah, itulah perasaannya. Rhe membalas ciumannya.. Bibir mereka saling bertautan dan basah. Ini menggelora. Tidak sekedar ciuman, tapi tubuh mereka berbicara, ada hasrat yang mengalir dalam tubuh keduanya. Kedua tangan mereka saling menyentuh dan mengelus. “Ahh.