Tanisha tersenyum menatap Bahran, “Saya belum menikah dan juga belum memiliki pasangan.” Bahran tersenyum, “Kenapa? Seumur Barra seharusnya sudah menikah.. Sayangnya, anak saya juga belum." Barra hanya menunduk, ia sedikit canggung. Kenapa papa tiba-tiba membahas hal itu?? “Saya.. Mmm.. Menyukai seseorang dan belum bisa lupa,” Dengan berani Tanisha mengungkapkan isi hatinya. Hal yang membuat Barra dan Rhe merasa tidak enak hati. Bahran tersenyum, “Itu tidak bisa dipaksakan. Sejak mamanya Barra meninggal, saya juga tidak menikah lagi. Tidak mau dan tidak ingin.. Mala, jadi cinta pertama dan terakhir saya.” “Pap.. Sudah, nanti papa sedih sendiri..” Barra memotong ucapan papanya. “Ya, Barra, kamu benar..” Bahran menarik nafas panjang. “Iya.. Sulit untuk melupakan seseorang yang
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari