Tring tring tring Nada dering teleponnya terus berdering. Nadia sudah menduga kalau orang tuanya akan meneleponnya. Dia membiarkannya begitu saja sampai panggilan teleponnya itu mati sendiri. Untuk apa juga diangkat kalau hasilnya pasti akan sama saja. Dari kedua kakaknya, dia adalah orang yang paling payah. Dia tidak ada bakat, prestasi, dan tidak memiliki kelebihan apapun. Bagi orang tuanya dia hanyalah beban dan anak yang tidak berguna. Sekarang pun dia tidak tau apa tujuan hidupnya. Setelah lulus SMA dia belum menentukan ingin kuliah dimana dan ingin mengambil jurusan apa. Dia sedang mengalami krisis identitas dalam dirinya. Tadinya dia dan Bastian berencana ingin kuliah di Oxford. Tapi kekasihnya itu malah mengkhianatinya dan bersikap kurang ajar padanya. Sahabat yang dulu dia an