"Lo tenang dulu, Aska. Mami lo ada sama gue karena mobilnya dia mo--" "Katakan di mana kalian sekarang? Gue ke sana sekarang juga." Aska lagi-lagi menyela dengan nada suara penuh emosi. "Awas aja ya, jangan lo apa-apain nyokap gue." Ucapan terakhirnya sebelum Aska menutup sambungan telpon. Kevin hanya tersenyum ringan lalu segera mengirimkan alamat restoran di mana dirinya dan Anita berada saat ini. Sementara Anita hanya diam seribu bahasa seraya menatap heran wajah Kevin, sahabat dari putranya sendiri. "Si Aska benar-benar anak baik, sebegitu khawatir dia sama kamu, Mbak," ujar Kevin seraya meletakan ponsel canggih miliknya di atas meja. "Ya gitu deh, semenjak saya cerai sama Daddy-nya dia, posesif-nya ngelebihin pacar," jawab Anita datar. "Mbak udah punya pacar?" "Hah? Eu ... ngga