"Astaga, kenapa saya sampe lupa kalau hari ini saya ada janji sama si Eva?" batin Aska seketika memalingkan wajahnya ke arah lain. Sementara Eva nampak menatap sinis wajah Bunga, dia bahkan menyisir setiap jengkal tubuhnya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Sepertinya, wanita itu sudah dapat menduga bahwa ada hubungan diluar akal logikanya antara Askara dan wanita yang berprofesi sebagai pembantu itu. "Kenapa kamu masih di situ? Minggir!" ketus Eva. "Atas dasar apa kamu berani memerintah dia?" tanya Aska seketika berdiri tepat di depan Bunga. "Kamu itu bukan siapa-siapa di sini, enak aja maen memerintah orang sembarangan." "Gak apa-apa, Tuan. Saya permisi," sahut Bunga segera berbalik dan meninggalkan Askara bersama wanita bernama Eva. Sepeninggal Bunga, Eva masuk begitu saja ke dal