Duapuluh - Meminta Maaf

859 Kata
Yuno dan Juan tampak duduk di pinggiran ranjang. Keduanya terdiam dalam pikiran masing-masing. “Ah. Yun. Maaf” Ucap Juan memulai pembicaraan. “Hah?” Yuno terkejut mendengar perkataan maaf dari Juan. “Maaf kalau perkataan Gue udah kasar kemarin” Ucap Juan tergagap. Dia sudah mengumpulkan semua keberanian dan menutup gengsinya untuk meminta maaf seperti apa yang di ajarkan Scarletta. ...“Tidak ada salahnya Kak Ju minta maaf terlebih dahulu jika Kak Ju sudah keterlaluan. Tidak selalu kita yang harus di hormati Kak. Sekar gak pernah dengar Kak Ju minta maaf pada siapa pun saat Kakak sudah menyakiti mereka meski hanya dengan ucapan. Kakak hanya akan minta maaf pada Eyang itu juga karena takut di pukuli”... Juan tidak menceritakan tentang apa yang dia lakukan dengan Yuno di Jeju. Dia hanya menceritakan pria itu tampak sangat marah bahkan mengabaikan Juan karena Juan menawarkannya uang untuk menemani Juan bermalam. Namun Yuno menolak dan sangat marah. Juan juga mengatakan apa yang di ucapkan Yuno jika tidak semua hal bisa di hargai dengan uang. Scarletta pun menasihati Juan jika perkataan Yuno itu benar dan jangan selalu mengandalkan uang untuk meraih hati orang. Jangan seperti sang Eyang yang selalu mengutamakan kekuasaan dan harta untuk bisa tetap menjadi yang terbaik. Karena hal itu bisa menjadi boomerang untuk Juan yang nantinya bisa saja mendapatkan istri seperti Mamanya. Meskipun Scarletta tau Juan tidak akan pernah mau menikahi perempuan. Berada di dekat lawan jenis itu saja Juan merasa ill feel dan alergi. Dia sangat tidak nyaman dengan lawan jenis terkecuali Scarletta yang baginya sudah seperti adiknya sendiri dan memang selalu tulus merawat Juan. Hal itu Juan sadari saat Scarletta pernah di pukuli Eyang Juan karena lalai menjaga Juan. Padahal itu semua kesalahan Juan sendiri. Juan kabur dan tidak mau dekat dengan Scarletta bahkan juga sempat mendorong gadis itu hingga terluka tangannya. Namun Scarletta mengatakan dia yang salah karena tidak menjaga Juan dan bermalas-malasan. Sejak saat itu Juan sangat menyayangi Scarletta. “Untuk apa?” Tanya Yuno heran. Juan yang terkenal galak dan kasar kini meminta maaf padanya. “Untuk perkataan Gue di Jeju kemarin. Gue gak bermaksud menghina Loe tapi Gue cuman takut Loe sama seperti yang lainnya” Ucap Juan jujur. Juan kini mencoba mengikuti perkataan Scarlett jika Yuno tampak berbeda dengan pria lainnya. Maka dari itu Scarletta suka menggoda Juan dengan menyebut nama Yuno sebagai teman bermain untuknya. Yuno tampak sama dengan Juan, begitu menurut Scarletta. Sama-sama kesepian namun dia selalu berusaha ceria, bedanya Juan selalu bersikap galak dan dingin. Tapi sikap itu menunjukkan mereka berdua merasa kesepian dan tidak ada yang bisa memahami perasaan mereka. Yuno juga tampak tidak ingin public tau tentang dirinya yang menyimpang. Terlihat dari sikap Yuno yang memang tidak menunjukkan pria yang memiliki ketertarikan dengan sejenis. Bahkan Yuno terkenal sangat gentle saat Scarletta menanyai tentangnya pada Adellia – Teman kampus Yuno dulu. “Oh itu. Sudah berlalu juga” Ucap Yuno dengan santai. Dia tidak mau memperpanjang masalah jika lawan bicaranya sudah meminta maaf dan terdengar tulus. Apalagi untuk orang seperti Juan. CEO yang terkenal galak dan dingin bisa minta maaf padanya. “Loe beneran gak marah lagi?” Tanya Juan dengan lembut. Yuno tersikap dengan sikap Juan. Dia merasa pria itu sangat aneh karena bisa selembut itu. “Serius Loe Juan? Bukan hantu kan?” Tanya Yuno sambil memperhatikan Juan dari atas sampai bawah. Percayalah, di usia Yuno yang sudah kepala 2 dia masih percaya dengan hantu dan sejenisnya. Dan dia juga sangat takut dengan makhluk astral itu. Juan merasa kesal. Yuno selalu mengira dia adalah hantu. “Loe demam? Ngigo?” Tanya Yuno sambil mengecek suhu tubuh di dahi Juan. Juan merasa semakin kesal karena Yuno tidak percaya dia benar-benar tulus meminta maaf. “Ck!” Decak Juan lalu langsung bangkit dari tempat tidur. Namun tubuhnya yang masih lemas langsung terjatuh ke lantai karena berdiri tiba-tiba tanpa berpegangan. “Eh!!” Yuno terkejut melihat Juan terjatuh dan buru-buru membantunya. “Aduh. Loe gak apa-apa? Ada yang sakit?” Tanya Yuno panik. Dia di minta menjaga Juan. Jika sampai terluka bisa-bisa dia di anggap sengaja membuat Juan terluka. Melihat wajah Yuno yang panik membuat Juan ingin menggodanya. “Aduh!! Kaki ku” Ucap Juan berpura-pura kesakitan memegang kaki kanannya. “Hah? Kenapa?? Kenapa kaki Loe??” Tanya Yuno yang benar-benar panik. “Sakit..” Ucap Juan dengan lirih. “Ya udah sini Gue bantu Loe tidur di ranjang dulu. Ayo sini taruh tangan Loe ke Pundak Gue” Ucap Yuno yang berusaha mengangkat tubuh besar Juan. Perlahan Yuno memindahkan Juan kembali ke atas tempat tidur. “Mana yang sakit? Keseleo? Atau terbentur?” Tanya Yuno pada Juan sambil mengecek kaki Juan. Juan menggeleng dan berpura-pura masih kesakitan. “Tunggu bentar ya. Gue ambil alat kompres dulu” Ucap Yuno terdengar cemas. Juan hanya mengangguk dan membiarkan Yuno melakukan apa yang dia inginkan. Dalam hati Juan sangat senang melihat Yuno begitu perhatian. Anak itu memang tampak selalu tulus pada siapa pun. Ternyata tidak buruk ide dari Scarletta untuk minta maaf lebih dulu pada Yuno “Loe benar-benar nyuri hati Gue. Setelah ini jangan harap bisa kabur dari Gue” Gumam Juan sambil tersenyum tipis. Next Ep 21^^
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN