BAB 19

1348 Kata

Adrian POV     Lisa tertidur lelap dipelukanku. Panasnya sudah agak turun,  setelah aku memaksanya sarapan roti dan minum obat. Masih ku pandangi dengan perasaan berdebar wajah ayunya yang terlihat begitu mungil tapi cantik.  Aku bersumpah akan melindunginya,  apapun yang terjadi. Pelan-pelan ku gendong dan membaringkannya di ranjangku. Setelah menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal,  aku bergegas masuk ke kamar mandi dan keluar dengan cepat.     “Halo mah,  Adrian mau bicara.” Suara bising di seberang sana membuatku tahu bahwa mamah sedang tidak ada di rumah.     “Mamah lagi di jalan mau ke butik sayang, ada masalah apa?” Suaranya selalu lembut seperti biasa.     “Rian gak bisa ngomong di telpon mah.”     “Yaudah kamu ke butik mamah aja, sebentar lagi mamah sampai nih.” Aku me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN