"Enggak jadi. Aku mau pulang. Pokoknya mau pulang," ucap Qiran kesal. Mendengar ucapan Qiran yang membatalkan rencana makan siang bersama, Martin pun memutar balik laju mobilnya untuk pulang ke rumah. Sesekali pria itu menatap wajah Qiran yang cemberut. Sedangkan hatinya merapalkan doa, semoga saja Rayza sudah selesai mempersiapkan kejutan manis untuk minta maaf pada putrinya. Demi mengulur waktu, Martin sengaja melambatkan laju mobilnya. Sedangkan Qiran merasa papinya memang sengaja melambatkan laju mobil. Gadis itu pun menoleh ke arah Sang papi yang rupanya juga sedang menoleh ke arahnya. Hal itu sukses membuat Martin tersenyum kikuk lalu kembali menatap jalanan ibu kota. "Huh... Papi sengaja ya bawa mobilnya pelan-pelan?" Tanya Qiran. Pertanyaan Qiran membuat Martin segera menoleh