Sungguh Rayza merasa bersalah. Pasti Qiran berpikir bahwa Rayza ingin melakukan hal m***m pada gadis itu. Pria itu pun tampak mengusap wajahnya dengan kasar. "Duuuh... Dia pasti marah lagi sama aku," gumam Rayza menyesal karena telah mengikuti arahan Papi yang ngawur. Padahal tadi Rayza rasanya hampir mati karena menahan nafas. Pasalnya dia tak ingin sampai nantinya tak sanggup menahan mata hingga berkedip. Rayza tak ingin sampai berdosa. Tapi sungguh lagi-lagi dia merasa bodoh. Bukankah hal yang disengaja itu jatuhnya makruh alias mendekati dosa. Duuuh... Triiingg... Rayza pun terperanjat saat mendengar nada dering pesan dari handphone asing di dalam mobilnya. Sungguh, dia yakin ada handphone asing di dalam mobilnya. Rayza pun mengalihkan pandangannya ke kursi penumpang. Namun tak ada