Delapanbelas

1941 Kata

Mobil hitam itu memasuki basemen sebuah hotel berbintang lima. Hotel milik keluarga Paxon. “Cepat keluar.” Ucapnya setelah mematikan mesin dan melepas seatbeat, membuka pintu dan keluar. Yana juga keluar, mengekor di belakang suami tanpa berani bicara apapun. Langkah Radja berhenti di depan meja resepsionis. “Kunci untuk dua kamar single.” Radja ngomong sama resepsionis hotel. “Baik pak.” Segera wanita itu mengambilkan kunci, menaruh diatas mejanya. “Silahkan pak.” Tanpa berkata lagi, Radja meraih dua kunci itu dan berlalu pergi. Tanpa disuruh, Yana mengikuti langkah kaki Radja. “Bukannya itu Yana ya Din.” Salah satu OB yang lewat nyamperin Dina, resepsionis yang masuk malam. “Aah iya. Layyana, aku dari tadi mikirin siapa namanya. Lupa, iya dia Layyana. Dulu trainingnya baren

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN