Epilog

1202 Kata

Perlahan mataku terbuka, sesuatu yang hangat sedang mengelus rambutku. Tangan itu milik Fariz, suamiku. "Kamu tidak apa-apa?" Fariz menatapku dengan wajah sendu. Aku mengerjapkan kedua mataku, tentu aku masih shok bahwa Fariz-lah suamiku. Dia juga yang menyiapkan segala urusan pernikahannya dan menyimpan rahasia bahwa dialah yang menjadi suamiku. Aish... Kalau begini aku tidak akan galau melulu memikirkan siapa suamiku. 'Arghhh... Aku dikerjain ini namanya! Mana ada orang menikah tapi tidak tahu siapa calonnya. Ish!' Aku mengangguk membalas pertanyaan dari Fariz. Ah... Impianku menikah sama Fariz akhirnya tercapai. Tapi aaku belum bisa memaafkan Fariz di waktu dulu.  Entah kenapa, egoku lebih memilih untuk tidak memaafkan masa lalu. "Ya sudah, kami keluar dulu ya, dan kalian bergeg

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN