Pulang kerja, aku disuguhi oleh makanan yang tersedia di meja makan. Mami bilang makanan yang di hidangkan di atas meja itu adalah pemberian dari calon suamiku. Bukan hanya makanan saja, ternyata Mami pun di belikan parfume mahal dari calon suamiku. Sedangkan Papi, beliau dibelikan jass bermerek Executive. Aku berdecak kesal. Siapa sih yang melamarku? Lagi-lagi pertanyaan itu terus berputar di otakku. Karena aku masih penasaran siapa calon suamiku. Memikirkan calon suami, seperti aku harus menyusun kepingan puzzle. Sukar ditebak. "Dira, sini dulu, makan siang yuk, bareng Mami dan Papi." Mami menatapku dengan sumringah. Sedangkan Papi hanya tersenyum. Dengan perasaan tak menentu, aku menuruti permintaan Mami. Aku duduk di kursi makan dan melihat bermacam hidangan yang sudah disiapk