"Kiara bangun, subuh!" Abi menepuk pipi Kiara pelan, tubuhnya membungkuk di atas tubuh Kiara.
"Enghhh,
subuh ya?" Kiara mengerjapkan matanya."aku lagi datang bulan mas.." ucap Kiara,tapi kedua tangannya terangkat dan melingkari leher Abi Tubuhnya digeser dan di majukan sedikit, agar kedua kakinya bisa saling mengait di pinggang
Abi.
"Gendong ke kamar mandi!" Rengeknya.
"Hmmm..iya" ucap Abi menggendong Kiara.Abi senang dengan kemanjaan Kiara. Dibawanya Kiara ke dalam gendongannya, Kiara menyandarkan kepalanya di atas bahu Abi. Tiba-tiba Abi merasakan seperti ada yang menempel dilehernya, terasa kalau kulit lehernya seperti ada yang mengisap.Kiara menghisapnya sangat kuat meninggalkan tanda merah.
"Ehmm....,Kiara.." ucap Abi dengan suara bergetar menahan hasratnya.
"Apa mas....,udah ah..mas keluar ya aku mau cuci muka dulu" ucap Kiara sengaja.Memang Kiara sengaja menggoda Abi.
"Mhmm....sebentar" ucap Abi menahan tengkuk Kiara dan melumat bibirnya.
"Mhmmm...
"Masss...Udah Ahhh aku kebelet ni" ucap Kiara menghentikan Ciuman Abi
Abi segera menghentikan ciumannya dan berlalu.Menahan kesal dan juga hasratnya.Kiara tertawa puas membuat Abi kesal.Dia sengaja begitu karena Masih kesal dengan suara perempuan yang mengangkat telepon Abi.
Kiara yang berencana pergi ke kantor dan butik pagi akhirnya mengurungkan niatnya.dia akan pergi siang saja.entahlah gara gara sebuah suara mengalihkan fokusnya.Sedangkan Abi sedang asyik menikmati cemilan paginya bersama mertuanya dan juga putrinya.Kiara hanya mondar mandir menyiapkan.Sikapnya kembali jutek tak sedikitpun melirik pada Abi.
Kiara ingin sekali menanyakan pada Abi,tapi nanti malah akan jadi bumerang baginya. karena dia tidak mau Abi berpikir dia ikut campur urusan Abi.
Abi bukan tidak tau perubahan sikap Kiara,tapi dia mencoba mendiamkan dahulu.mungkin saja bawaan datang bulan memang begitu.
"Ayah..ma..,Saya berangkat ke kantor dulu ya,nanti sore kita jumpa di bandara"ucap Abi berpamitan pada mertuanya.Abi segera mengambil jas dan beranjak keluar rumah.
"Ara kok bengong sih..antar suami kamu ke depan" perintah mama Kiara yang tak boleh dibantah.Kiara segera mengekor di belakang Abi.
Saat di depan Rumah tiba tiba Abi berbalik,refleks Kiara yang menunduk menabrak badan Abi.
"Kamu melamun dari tadi malam,ada apa?,apa aku ada buat salah sama kamu"? Tanya Abi dengan pelan.Kiara hanya diam saja membuang muka.
Abi memegang wajah kiara dengan kedua telapak tangannya. Mengarahkan wajah Kiara ke arahnya.membuat Kiara menatap padanya.Abi menatap kiara lembut, mengarahkan tangannya kearah rambut Kiara kemudian membelainya. Jantung Kiara mulai tak normal,sangat amat tidak normal ketika disentuh oleh Abi.
"Kamu cerita, kenapa marah?" Tanya Abi masih menatap Kiara dengan Intens.jarak mereka sangat dekat sekali sehingga Kiara bisa merasakan Nafas Abi
"Aku..Aku...Kesal sama mas" ucap Kiara pada akhirnya."Aku tau aku gak boleh kesal sama mas,tapi mungkin lagi datang bulan jadi aku kesal.kan gak apa apa toh gak tertulis di surat perjanjian kalau aku gak boleh kesal sama mas ketika aku datang bulan" ucap kiara melanjutkan dengan sedikit kebohongan.Abi hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Kamu jangan banyak pikiran,ya sudah Aku berangkat dulu"ucap Abi sambil mencium kening kiara dan segera berlalu.Kiara hanya menghela napas panjang.
Selesai bersih bersih dan mengurus Alea Kiara bersiap siap berangkat juga.Diurungkan niatnya berangkat siang.Daripada terus galau dirumah lebih baik dia memeriksa berkas yang belum dia periksa kemarin.
"mama..Ara pergi dulu ya" ucap Kiara pada mamanya setelah membereskan semua pekerjaan rumah dan tentu saja setelah berdandan.
Mamanya mengantar sampai ke depan.Ayahnya sedang di taman belakang rumah bersama Alea.
Mobil kiara melaju membelah jalanan.Kiara malas memakai supir jadi selalu dikemudikannya sendiri.
Jadwalnya hari ini padat merayap.setelah meeting dia ada janji makan siang bersama kolega Ayahnya.setelah itu baru dia akan mampir ke butik melihat keadaan disana.Dan sorenya mengantar mama ayah dan Alea ke bandara.
Selesai mengerjakan setumpuk pekerjaan di kantor,Kiara bersiap siap berangkat ke restoran yang telah di pesan untuk makan siang.kegiatan basa basi menurut kiara.
Saat memasuki restoran mewah mata Kiara tanpa sadar melihat satu pemandangan yang membuatnya jadi enggan makan.Disana duduk dengan manisnya Abi dan seorang Wanita cantik.Jika hanya duduk berdua saja tidak ada masalah tapi tangan wanita itu menggenggam tangan Abi dengan tatapan yang mesra.Dada kiara serasa terbakar.Tapi kenapa dia harus cemburu toh Abi tidak mencintainya.
Kiara berusaha bersikap sewajar mungkin karena Abi juga tidak melihatnya.Tapi pikirannya kacau.Walau dia bisa mengatasinya tapi ada banyak pertanyaan di benaknya.Dia malu jika bertanya pada Abi.karena Abi pasti akan mengingatkan pada surat perjanjian mereka.
Karena penasaran Kiara lalu menelepon Abi.
"Mas..kamu dimana?" Tanya Kiara setelah teleponnya nyambung sambil melihat ke arah Abi.
"Lagi sama Klien di restoran" Ucap Abi dari seberang telepon. Kiara tersenyum Abi gak bohong padanya.tapi kalau klien kenapa dia mesra sekali pada Mas Abi batin Kiara.
"Ya udah kalau gitu aku cuma mau ingatkan mas,jangan lupa nanti sore ke bandara" ucap kiara menemukan pertanyaan.
"Ok aku ingat,aku tutup dulu ya kalau tidak ada hal penting yang mau dibicarakan" Ucap Abi mulai datar lagi
"Iya mas" ucap kiara lalu menutup teleponnya.Setelah itu dia mengambil foto Abi dan rekannya.Tak berapa lama Abi keluar restoran dengan digandeng mesra entah rekan bisnisnya atau rekan lainnya.Kiara jengah melihatnya.
Selesai makan siang dan basa basi,Kiara segera beranjak menuju butik. Tak lupa dikirimnya foto mesra Abi bersama perempuan tadi.Kiara mau tau bagaimana tanggapan Abi nanti padanya.
**********
Sorenya Abi dan Kiara sudah tiba duluan di Bandara.
"Kamu mata matain aku ya?" Ucap Abi sedikit ketus pada Kiara.
"Gak kok,aku gak sengaja lihat mas mesra banget sama pacarnya" ucap Kiara sambil meremas tempat duduknya
"Aku sudah punya istri masak pacaran lagi" ucap Abi sedikit tersenyum pada Kiara."Apalagi ada tanda merah dileherku begini besar siapa mau mendekatiku" lanjut Abi masih dengan senyum mengingat Kiara yang agresif tadi pagi.
"Ya siapa tau mas,aku juga gak peduli.kan kita berdua gak akan ikut campur urusan masing masing" ujar Kiara dengan tampang Jutek.Hatinya masih kesal.
"Dia temanku kuliah,namanya Laras.Dia minta tolong padaku mencarikan apartemen karena dia baru bercerai dari suaminya" ucap Abi menjelaskan tanpa diminta Kiara. "Dia selalu begitu menganggapku kakaknya jadi agak sedikit manja padaku" tambah Abi lagi.
" Jadi yang menjawab telepon tadi malam juga dia?" Tanya Kiara menyelidik
" Iya,aku sedang ke toilet saat itu" ucap Abi menjelaskan,yang malah membuat hati Kiara tambah kesal.
"Kamu jangan berpikir macam macam,aku masih waras untuk tidak bermain dibelakangmu walau pernikahan kita hanya sandiwara" ucap Abi dengan wajah kembali dingin yang ditanggapi Kiara dengan diam.
Tak berapa lama Orang tua Kiara dan juga Alea tiba.setelah berpamitan berpelukan mereka segera chek in.Kiara dan Abi pun beranjak pergi berpisah dengan pikiran masing masing.Apalagi mulai malam ini Kiara tinggal di Apartemen sampai Alea pulang.