Kiara terpaku begitu memasuki Cafe,Abi duduk dengan manisnya di salah satu sudut cafe menatapnya dengan tenang.Segera ditepisnya tangan Alif dan berjalan menuju ke arah Abi.Duduk di depan Abi dengan diam.Bingung bagaimana mau bicara.Apalagi Abi melihat Alif menggenggam tangannya tadi.Abi hanya tersenyum menatapnya.
"M..mas..sudah lama disini"?Tanya Kiara gugup seolah olah ketahuan selingkuh.
"Gak lama sih,aku lihat saat Alif masuk Butik lalu saat kamu juga masuk butik,lalu kalian keluar bergandengan tangan ke cafe,wah...mesra sekali" Ucap Abi tetap tenang sambil tersenyum lalu menyesap kopinya.Ketenangannya yang membuat Kiara semakin takut.
Alif berjalan perlahan menghampiri mereka.Dengan senyum yang dipaksakan.
"Hai mas,boleh aku duduk" Ucap Alif sesaat setelah sampai di dekat meja Abi.
"Duduklah,sudah lama kita tidak bertemu.Apa kabarmu" Ucap Abi menyalami Alif.
"Baik mas,mas sendiri juga kelihatan sangat baik sekali.Apalagi ada wanita cantik yang selalu menemani" Ucap Alif sedikit dingin.
"Biasa saja,nyatanya wanita cantik itu lebih memilih menggandeng pria lain" Jawab Abi menyindir Kiara.
"Bukan seperti yang mas Abi lihat,gak begitu mas" Kiara membela diri.
"Eh aku ke toilet bentar" ucap Alif mengalihkan suasana yang canggung yang hanya dibalas kebisuan Kiara dan Abi
"Mas Abi marah?" Tanya Kiara setelah Alif berlalu
"Buat apa marah,toh aku gak ada hak marah.Aku juga gak mungkin menjilat ludahku sendiri.Di perjanjian tertulis jelas kalau kita berdua tidak akan ikut campur urusan masing masing.Aku juga sering bilang jika kamu rasa sudah menemukan seseorang kamu bisa tinggalkan kami" ucap Abi tetap tenang sambil memandang Kiara.
"Terserah mas Abi mau ngomong apa" Ucap Kiara pada Akhirnya karena kesal bagaimana mau membalas perkataan Abi.
" Nanti malam aku keluar kota,kamu gak apa apa kan sendiri di apartemen?
"Hmmm"
"Kamu kalau butuh apa apa bisa minta tolong bibik dirumah ya,atau kamu balik ke rumah ayah dulu" lanjut Abi
"Hmmmm"
"Dari tadi kok jawab hmmm terus,kamu sakit gigi?"tanya Abi bercanda pada Kiara.
"Aku pergi dulu ya,jaga diri baik baik selama aku pergi.salam buat Alif" ucap Abi sambil mengusap lembut rambut Kiara lalu beranjak." Eh tunggu,Kamu lagi datang bulan kan?boleh aku tanya apa kamu akan mual dan pusing juga?" Tanya Abi memastikan sebelum berlalu.
"Apa perdulimu,aku sehat" ucap Kiara dengan tangan dilipat di d**a dan membuang mukanya
"Ya sudah aku pergi dulu,jaga diri kamu baik baik.Sampai jumpa lagi" Abi pun berlalu
Kiara menarik nafas dalam dalam setelah Abi pergi.menahan tangisnya yang tak boleh pecah.Alif gak boleh tau apa yang terjadi antara dia dan Abi.
"Loh Mas Abi mana?"Tanya Alif begitu kembali dari toilet
"Dia sudah pergi,tadi dia hanya salam buat kamu" ucap Kiara pelan.
"Aku sudah pesankan coffe latte buat kamu" ucap Kiara karena dia tau kesukaan Alif
"Terimakasih ya" ucap Alif dengan senyum sangat manis mengetahui Kiara masih ingat kopi kesukaannya.
"Gimana rumah tangga kamu sama Abi?" Tanya Alif memulai percakapan lagi sambil menikmati kopinya.
"Ya seperti rumah tangga pada umumnya,kami belajar mencintai.Tepatnya aku yang belajar mencintai dan menerimanya.Kalau Mas Abi aku tak tau."Ucap Kiara mengeluarkan isi hatinya seperti biasanya.
"Kamu jangan jadi duri Lif,tetaplah sebagai sahabat yang selalu mendukungku ya?" Ucap Kiara tiba tiba sambil terisak
"Eh…eh kamu kenapa nangis?" Alif mulai merasa bersalah
"Apa Abi cemburu padaku?" Tanya alif lagi
"Aku gak tau" Kiara menghapus air matanya dan mencoba tersenyum.
"Kamu pulang ya,aku mau balik ke Apartemen dulu" ucap Kiara karena tiba tiba dia merasa pusing
"Loh kok apartemen,kamu gak tinggal dirumah Abi?" Tanya Alif tak mengerti
"Lama lama kamu jadi kepo deh" Ucap kiara melototkan matanya pada Alif yang dibalas tawa renyah Alif.
" Oke deh,kalau keadaan hati kamu sudah membaik telpon aku ya,kita jalan jalan atau pergi mancing juga boleh" Ucap Alif mengalah karena tak ingin Kiara kesal.
Alif melambai pada Kiara begitu tiba di parkiran dan menaiki mobilnya.Kiara segera masuk ke butik.Dia ingn segera pulang ke Apartemen.Kepalanya mendadak pusing.