Pacar josh

1202 Kata
Setelah melaporkan memalukan yang terjadi di Kamar Flo, Josh langsung meminta pindah ke apartemen hari itu juga. Alasan yang dibuatnya membuat mama dan papa Flo langsung merah. Bagaimana tidak merah, Josh mengatakan bahwa ia ingin pindah ke apartemen agar mama mertua tidak mengganggunya saat ia sedang bercinta dengan Flo. Tentu saja Flo langsung melupakan kepala gesrek Josh. Tapi karena perkataan Josh yang bisa diterima mama dan papa mengijinkan. Mama, sangat, sangat, sangat suka, karena telah melakukan acara bikin cucunya. Dan Flo hanya melepaskan mama nya jika saja ia tak ingat mama nya yang telah menerimanya. "Udah ah, mendorong drama Flo denger kalian. Pindah ya pindah aja. Lagian Josh, siapa pun sih yang lagi bercinta ngarang! Dan mama siapa juga yang bikin cucu buat mama. Nggak ada!" "Flo, kok kamu ngomong gitu sih, kan tadi kita emang rencana bikin anak," ujar Josh tak mau disangkal. "Lo gila ya. Ogah banget gue bikin anak sama lo. Ntar anak gue jadi manja sama kaya lo. Iihhh." "Ah Flo. Pas ciuman aja lo yang nafsu kenapa sekarang jadi malu." "Astagah bacot lo. Mau gue tabok ya?" Mama dan papa kesal mendengarkan pertengkaran absurd mereka. Dan mama langsung melempar tas mereka di hadapan mereka berdua. "Udah sono pergi, mendorong mama lihat kalian berantem mulu." "Astagah mama ngusir kita?" Ujar Flo dan Josh bersamaan .... Mama tepok jidat! ********* Mereka akhirnya benar-benar pindah ke apartemen Josh. Di sana hanya ada satu kamar. Jadi mereka harus berbagi lagi. Flo sih tak masalah asal Josh jaga sikap. "Flo." "Apa?" "Josh laper, Flo." "Terus?" "Kan lo bini gue. Bikinin gue makanan kek." Flo memutar bola matanya rasanya ia malas sekali harus melayani tuan manjanya. Tapi Josh benar bagaimanapun juga. Flo istri dari Joshua. Flo pun beranjak dari tempatnya dan menuju dapur. Ia membuka lemari es di sana. Tapi tak menemukan apapun untuk di masak. Beras juga nggak ada. Bahkan air minum saja tidak ada. Anak itu ngerjain Flo atau gimana sih? "Josh !" Teriak Flo kesal. "Apa?" seru Josh yang masih asik bermain game di ponselnya. "Sini lo!" "Apaan sih, ga mau ah," tolak Josh membuat Flo kesal. Akhirnya Flo lah yang menghampiri Josh dan menjewer telinganya membuat Josh teriak kesakitan. "Apa sih Flo, sakit tahu." "Lo nyuruh gue masak tapi dapur lo itu nggak ada makanan apa-apa." Josh melongo. Lalu nyengir. "Maaf, Josh udah lama nggak tinggal di sini. Yaudah kita belanja sekarang yuk. Belanja bulanan," ajak Josh. Flo pun merengut tapi akhirnya ia mengangguk. ********* Di supermarket Josh mendorong trolly dan Flo sibuk memilih bahan makanan yang akan ia masak nanti. Flo sudah tak tahu kemana, karena ia harus memilih-milih bahan yang kira-kira cocok untuk di simpan selama beberapa hari. Josh yang kehilangan Flo kebingungan di sana. Seperti anak kecil yang hilang. Clingak-clinguk kesana kemari. Mau teriak malu. "Josh!" Josh terlonjak begitu ada yang menepuk pundaknya. Ia sudah mau marah pada Flo. Karena ia kira adalah Flo. "F....loh.. sayang." Josh tercengang. Bagaimana bisa pacarnya dicsini. Mati Josh kalau sampai pacarnya lihat ia bareng Flo. "Kamu ngapain disini?" Tanya nya Josh garuk-garuk kepala yang tak gatal bingung ia mau jawab apa. "Josh?" "Ia Tania." "Kok nggak jawab. Jangan-jangan kamu selingkuh ya?" tebak Tania. Membuat Josh ingin tertawa. Justru sekarang selingkuhan nya itu ya Tania. Tapi Josh berusaha tenang. "Nggak lah sayang. Kok kamu bisa mikir gitu sih?" "Abis kamu mencurigakan. Nggak biasanya loh kamu belanja sendiri. Pastikan sama mama kamu." "Ya sekali-kali belanja sendiri nggak apa-apa kan. Soalnya kan aku udah pindah ke apartement." ups... bego nya Josh. Kenapa ia bilang. Mampus lah Josh. "Oh ya? Jadi kamu udah ngggak tinggal sama mama kamu?" "Ah... hahaha sementara doang yank." "Nanti malem aku boleh main?" "Hah... jangan sayang...." "Loh kenapa?" Aduh alasan apa lagi nih. "Eh, soalnya aku ada acara keluarga sayang." Josh kembali beralasan. Tania merengut kesal. Josh yang melihat pacarnya sedih akhirnya ia luluh. Tak tega melihatnya. "Jangan marah dong. Gimana kalau kita jalan aja hari ini," ajak Josh. Tania langsung gembira. "Beneran ?" "Iya. Yuk." "Eh belanjaan kamu gimana?" Tanya Tania melihat trolly Josh yang hampir penuh. "Udah tinggalin aja. Ga jadi belanja." Mereka pun pergi sementara Flo yang sedari tadi melihat percakapan mereka merasa kesal. Josh menoleh ke belakang. Josh mengucap kata . Maaf. Tanpa suara. Flo menjulurkan lidahnya kesal. ******* Josh mengajak Tania ke mall dan belanja di sana. Seperti biasa Tania akan belanja baju dan beberapa aksesoris. Josh sih santai saja. Yang penting pacarnya senang. "Josh aku lapar," rengek Tania begitu selesai belanja. "Yuk makan," ajak Josh yang langsung disambut baik oleh Tania. Mereka bergandengan tangan keluar dari toko pakaian. Dan menuju restorant terdekat. Josh menarik kursi untuk Tania duduk. "Makasih sayang." "Sama-sama. Kamu mau makan apa?" "Steak." "Oke tunggu disini ya." Tania mengangguk dan menunggu Josh yang sedang memesan makanan. Josh melirik Tania yang sudah tak memperhatikannya. Josh mengeluarkan ponselnya dan menelpon Flo. "Flo." "Apa?" "Maafin gue ya. Udah ninggalin lo." "Oh wow... ada angin apa nih seorang Josh minta maaf sama Flo." "Gue serius Flo." "Yaya gpp slow aja kali." "Sampe rumah gue kasih hadiah deh." "Asiikk hadiah apa?" "Ciuman terhot sepanjang sejarah." Klik "Haloo... Flo... haloo... yee dimatiin. Sialan nih anak," maki Josh. Lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana. Setelah pesanan selesai Josh membawanya ke meja dimana Tania duduk di sana sembari bermain ponsel. "Nih sayang, steaknya." "Makasih sayang." Tania langsung memasukkan ponsel ke dalam tas dan menikmati makanannya dengan lahap. Josh menbersihkan saus di sudut bibir Tania. Membuat Tania tersenyum. "Pelan-pelan sayang makannya." "Iya...ya." Lalu Josh mengusap rambut Tania lembut. Tania nyengir di sana. "Pulang yuk." ajak Josh saat makanan mereka sudah habis. Tania kembali cemberut "Mau apa lagi?" Tanya Josh sabar "Aku nggak mau pulang Josh. Aku masih mau sama kamu. Dari kemarin kita nggak ketemu loh. Karena kamu sibuk terus." Josh menarik nafas. Kasihan Tania kemarin ia memang nggak mengaktifkan ponselnya karena ia kan sedang menikahi Flo. "Yaudah sekarang kamu mau keman aku turutin deh." "Beneran?" "Ya sayang." "Mobil kamu mana? Ayo !" ajak Tania membuat Josh bingung. Lah tadi bilangnya nggak mau pulang kenapa malah minta ke mobil. Tapi Josh mengikuti Tania saja. Tania masuk ke dalam mobil setelah Josh menekan tombol buka dari remote mobilnya. Josh pun ikut masuk lalu memandang Tania. "Mau kemana?" Tanya Josh setelah masuk ke dalam mobil. Bukannya menjawab Tania malah memeluk lengan Josh. "Josh," panggil Tania "Ya?" "Aku mencintaimu, Josh." "Aku juga sayang." Tania menatap Josh dan mendekatkan wajahnya dan Josh paham. Merekapun berciuman di dalam mobil. Tania menarik jemari Josh dan menaruhnya di dadanya. Membuat Josh tersentak dan melepas ciumannya. "Kenapa?" Tanya Tania bingung. Josh menarik tangannya dari d**a Tania. Membuat Tania cemberut. "Kamu kenapa sih Josh? Kenapa nggak pernah mau muasin aku?" Josh bengong. Muasin? "Aku nggak mau kita lebih dari ciuman Tan. Ini nggak bagus buat aku. Aku bisa khilaf nanti." "Ya emang kenapa? Toh aku nggak keberatan." "What?" "Kenapa Josh?" Josh diam. Dia menatap Tania. "Tan, apa kamu pernah ML?" Tania diam. Tapi ia nggak bisa bohong "Udah." Josh tersentak kaget. Jodh punya pacar yang sudah nggak perawan. Dan punya istri yang masih perawan. Jadi siapa yang akan ia pilih. Ya Flo lah. ia kan perjaka masa dapetnya yang udah di jebol orang. Mending usaha ngejebol sendiri. Idih Josh jadi keinget sama istrinya yang di rumah. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN