Juan turun dari mobil bersama Dara, suasana kantor masih sepi, jemari Juan menggenggam jemari Dara dengan erat. Dara berusaha melepaskan genggaman jemari Juan. "Kenapa?" "Malu!" "Owwhh ... jadi malu punya suami aku?" "Bukan begitu Ju ... ehmm, bukan begitu, tapi inikan kantor Ju ... ehmm ...." "Bilang saja malu punya suami aku, pantas saja disuruh manggil aku sayang saja tidak mau!" rungut Juan dengan wajah marah. "Tuuhhh kan ke luar labil, dan manjannya" sahut Dara dengan perasan kesal juga di hatinya. "Ya sudah, jalan sendiri-sendiri saja" Juan akhirnya melangkah mendahului Dara, dengan langkah lebar menuju lift, Dara tertinggal di belakangnya. 'Dasar labil! Untung kantor masih sepi jadi tidak ada yang melihat' batin Dara. Juan sudah tiba di lantai di mana kantornya berada, sem