"Hei, Junior Riciteli! Apa kau melihatku? Kau mendengar ku?!" Dante mencengkeram mulut Carlo sambil menatapnya heran. Remaja laki-laki enam belas tahun itu tidak menjawab. Hanya tatapan hampa yang Carlo tunjukkan. Dante menoleh ke arah dua orang anak buahnya."Dia seperti bocah i d i o t!" ucapnya lalu tersenyum remeh. Dua anak buahnya hanya tersenyum geli menanggapi. Dante datang ke Mega Hospital tanpa sepengetahuan Michele. Dia datang untuk melihat kondisi Carlo. Ternyata kabar yang dilihatnya akhir-akhir ini dari beberapa Media memang benar, Tuan Muda Riciteli Dua mengalami gangguan mental. Bosan karena Carlo diam saja bak mayat hidup, dengan kasar Dante melempar anak itu sampai dia tersungkur ke kasurnya. "Harusnya dia dibawa ke rumah sakit jiwa saja. Dia sudah tak bisa diharapk