“Nanti Mas akan ceritakan semuanya. Enggak akan ada yang Mas tutupi. Yang perlu kita bahas sekarang adalah keseriusan Mas untuk menjadi ayah dari anak yang ada di rahimmu saat ini,” Syifa melihat mata Teddy dengan tajam. Dia melihat mata yang penuh luka itu berkata jujur. “Kalau saya menerima, apa keluarga Mas menerima? Lalu bagaimana kuliah saya sedang saya tak mau ikut ke Jakarta. Dan Mas kerja di Jakarta,” Syifa mulai mau diskusi bila memang itu jalan yang Allah berikan untuknya. Dia tak menutup mata, anaknya butuh status. Dan jarang ada orang tua yang mengizinkan putra menikahi seorang perempuan yang punya anak sedang belum pernah menikah seperti dirinya. “Soal kuliahmu, teruskan saja. Mas juga tak akan membawamu pindah ke Jakarta. Selama bayi itu belum lahir kamu boleh tetap tinggal