Teddy kecewa, saat hari ini dia kembali mendatangi rumah Tari, rumah itu kosong. Sepertinya tak ada orang karena lampu depan sudah menyala padahal masih jam empat sore. ‘Aku akan datang lagi hari Senin malam sepulang Tari dari kantor, karena nanti tengah malam aku terbang dan baru kembali hari Senin siang,’ batin Teddy membulatkan tekadnya kembali mendekati Tari. Teddy sadar, perempuan seperti Tari lah yang terbaik untuk berumah tangga, bukan seperti June dan Fifi yang rela memberikan dirinya pada siapa pun sebelum resmi menikah. Teddy sadar pernah salah melangkah. Untuk ke depannya dia tak akan mau terjatuh lagi. Dia akan memperbaiki diri. Teddy pun meninggalkan rumah mantan tunangannya itu. ≈≈≈≈≈ “Neng, itu ada kang Wawan,” pak Sanusi Prawira, ayah Tari memberi tahu putrinya yan