52. Pelaku(1)

2015 Kata

"Aku senang melihat kamu baik-baik saja, Nalaya. Hebat, pertolongan datang tepat pada waktunya. Entah kamu yang beruntung atau memang kamu benar-benar kuat," kata Antonio tidak tahu malu. Nalaya tidak menggubris ucapan Antonio. Tidak ada waktu untuk meladeni ocehan tidak jelas. Anggap saja ada orang gila yang lepas dari kandang. Lucu, tetapi tidak berguna. "Silakan, Kak, mau pesan apa?" tanya Mey yang langsung melayani Antonio. Mey jelas mempunyai dendam tersendiri pada sosok mantan menejer kedai ini. Antonio melakukan kecurangan pada banyak hal. Tentu saja Mey juga menjadi salah satu korban kecurangan Antonio. Rupanya dendam kesumat Mey sedang mulai dilampiaskan. "Oh, hai, Mey. Apa kabar?" tanya Antonio seolah tidak ada masalah sama sekali. "Kabar baik, ya, sangat baik. Aku dengar,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN