24. Saingan

2010 Kata

Laki-laki di depan Nalaya melepas kacamata hitamnya. Wajah itu sangat tampan. Banyak pengunjung yang menatap dengan tatapan memuja; mereka kaum hawa yang kurang perhatian. Nalaya sama sekali tidak tertarik untuk menatap wajah sosok berseragam cokelat. "Hai, Nalaya, perkenalkan aku Amri," kata Amri sambil mengulurkan tangan agar bisa berjabat tangan dengan dengan gadis cantik di depannya itu. "Nalaya." Nalaya menjabat tangan Amri lalu melepaskannya dengan cepat. Amri mencium bekas tangan Nalaya. Astaga memang benar-benar khas sosok play boy cap sapiteng. Nalaya bergidik karena merasa jijik. Jika gadis lain, pasti akan bahagia dan tersipu, tetapi tidak dengan Nalaya. "Nala, aku pesan Variasi Latte," kata Daffa yang mendadak datang. "Siap!" Nalaya langsung menyerahkan daftar pesanan Daff

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN