25. Video

2040 Kata

Amri menyunggingkan senyum dengan ramah. Tidak peduli dengan laki-laki yang saat ini menatapnya dengan tajam. Diaz melirik Nalaya yang saat ini sedang duduk. Sang adik sama sekali tidak peduli dengan keberadaan sosok berseragam cokelat itu. "Kok aku dicuekin?" tanya Amri sambil mencoba meraih tangan kiri Nalaya. Spontan, Nalaya menarik tangan kirinya agar tidak bersentuhan dengan tangan gatal itu. Diaz hanya mengulum senyum saat ini. Artinya sang adik tidak punya hubungan spesial atau super sial dengan laki-laki dengan kepercayaan diri tingkat propinsi satu ini. "Aku tadi udah beli dua puluh tujuh cup kopi dari kedai tempatmu bekerja. Lantas, kenapa sikap kamu ke aku gini?" tanya Amri dengan mandramatisir keadaan. Nalaya menoleh lantas tersenyum mengejek. Baru dua puluh tujuh cup kopi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN