34. Keputusan

2024 Kata

Nalaya meninggalkan rumah Daffa dengan perasaan marah. Polisi tampan itu mengembuskan napas dengan kasar. Ia lantas mengejar Nalaya. Sayang, gadis itu berjalan dengan cepat dan sudah berada di depan rumah kontrakan Nalaya. Suara debuman pintu dibanting terdengar hingga ke telinga Daffa. Gadis pemarah, Daffa mempunyai julukan untuk Nalaya. Ia segera kembali ke rumah. Daffa memikirkan bagaimana besok menjelaskan pada Nalaya. "Ngagetin aja sih, Na!" Bita terjengit karena terkejut mendengar suara bantingan pintu. "Kenapa coba pakai acara banting pintu? Latihan ilmu baru?" tanya Bita yang diabaikan oleh Nalaya. Nalaya memutuskan untuk di kamar. Ia tidak mau melampiaskan kekesalannya pada orang lain. Salah satu hal yang membuat banyak orang kagum, Nalaya mampu mengendalikan emosinya. Ia memi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN