"Karena semua, ternyata ada masanya." *** "Kenapa?" tanya Davi dengan suara parau. "Lo tidur sama Geri?" Mendengar itu, tubuh Naya langsung menegang . Shock? Pasti. Naya nggak pernah nyangka kalau Davi akan tahu secepat ini. Perlahan, Naya melepaskan tangannya dari bahu Davi berkenaan dengan cowok itu yang juga merenggangkan pelukannya. Naya menunduk. Nggak sanggup untuk menatap wajah Davi. "Ma-af." Hanya kata itu yang mampu keluar dari bibirnya. Naya tidak akan mengelak apapun lagi. Tidak akan berboong lagi seperti kemarin. Ia akan menjawab dengan jujur semua pertanyaan yang akan dilontarkan padanya. Bahkan, Naya sudah siap jika pada akirnya cowok itu marah dan memakinya. "Jadi bener?" tanya Davi memastikan. "Maaf." Naya mengulang kalimatnya dengan nada suara yang lebih lirih. Deng