"Aku hanya berharap jika setelah ini, Malaikat akan dengan senang hati mencabut nyawaku. Ya, hanya itu. Semoga." —Krisanaya Prasasti— *** Di sebuah ruangan yang lumayan pengap dan minim cahaya, perlahan Naya mulai mengerjapkan matanya dan menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Naya tahu ini bukan kamarnya bahkan bisa dikatakan lebih mirip seperti gudang. Ia juga baru menyadari jika tubuhnya kini dalam keadaan terikat. Naya memejamkan matanya sesaat, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Tapi naas, ia tak mengingat apa-apa selain Geri yang mengajaknya pergi beberapa waktu lalu Geri? Seketika Naya menoleh ke arah kanan dan kiri, mencari keberadaan cowok itu. Tapi, tidak ada siapapun di ruangan pengap itu selain dirinya. Naya berusaha melepaskan ikatan pada tangan, kaki, dan tubu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari