“Kenapa, yang?” Fadlan heran. Baru aja pulang, wajah gelisah istrinya sudah menyambut. Ditanya malah melempar kode ke arah Farras yang asyik membaca buku dengan earphone terpasang ditelinga. “Anakmu tuh, kak,” tuturnya sambil membawa tas kerja lelaki itu. Kening Fadlan mengerut. Tak paham. “Farras kenapa emangnya?” “Kerjaannya diem, melamun, rajin banget bersihin rumah, terus baca buku sambil dengerin lagu.” “Bagus dong!” Fadlan malah memuji. Icha berdecak, lelaki ini tak paham kalau apa yang dilakukan Farras itu diluar kebiasaan. “Apanya yang bagus? Biasanya males-malesan. Diomelin baru gerak buat bersihin rumah. Lalu sekarang? Mendadak rajin ditambah baca buku pula. Aneh!” Fadlan terkikik, dengan santai merangkul istrinya. “Kamu yang aneh, yang. Dia jadi rajin begitu kan mal