Catya melipat kedua tangannya di atas meja, ia memberikan tatapan serius lagi santai pada Syahquita. “Pertama, kau menghampiri bibi Mary dan Oliver. Aku yakin Oliver pasti akan berteriak menyapamu saat kau datang. Dan kau, dengan ekspresi terkejut sembari terus berjalan mendekat seolah-olahannya kau tidak tahu apa yang menyebabkan anakmu sebahagia itu.”
Syahquita menggeleng, ia menyadari ada kesalahan dari rencana awal ini. “Tidak, aku yakin Oliver pasti akan berlari ke arahku dan meneriaki namaku saat melihatku datang.”
“Ya, apapun itu intinya kau harus berakting seterkejut mungkin.” Ujar Catya tak ambil pusing.
“Okee okeee. Selanjutnya apa? Menurutku kita harus menyamakan cerita agar terlihat sinkron dan tidak menimbulkan pertanyaan pada
