Part 18 (a)

1218 Kata

            Matahari telah beranjak ke ufuk barat menimbulkan guratan cahaya jingga menghiasi langit sore Scania. Matanya menengok keluar jendela menikmati keindahan langit dari tempat duduknya. Secangkit teh hangat dalam genggamannya menyebarkan kenyamanan ke seluruh tubuhnya.             Suara deritan sofa mengalihkan pandangannya, menyambut seseorang yang duduk di hadapannya melalui senyuman hangat.             “Maaf, aku telat.” Kata seseorang di depannya.             “Tidak masalah, Luke. Inipun salahku karena aku memintamu datang secepat mungkin disaat kau tengah sibuk.” Sahutnya.             Lelaki bermata brown hazel menatap teduh perempuan di hadapannya seraya menebarkan senyuman dari wajah tampannya. “Ya, tapi aku tidak langsung bergegas saat kau memintaku datang ke rumah Ca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN