Tangan Catya yang gemetar terangkat ke udara menunjuk ke arah depannya. “Jangan biarkan cahaya lilin itu padam sampai fajar tiba.” “Dan biarkan mereka berdua di sini sampai fajar juga.” lanjut Catya. Maggie dan Aragorn mengekori tangan Catya yang menunjuk ke sesuatu di depannya. Ya, dari semua lilin yang padam hanya satu lilin yang masih menyala yaitu lilin hitam. Lilin itu adalah kunci dari keberhasilan ritual yang mereka lakukan. Aragorn mengangguk paham mengenai perkataan Catya, ia menoleh ke arah pelayan di belakangnya. “Pergi dan temuilah Joven, aku membutuhkan tutup kaca.” “Baik, Tuan.” sahut pelayan itu langsung pergi dari aula melaksanakan apa yang diperintahkannya. “Aku begitu lelah, sekarang biarkan aku