Bart menundukkan pandangannya dengan tertawa kecil seraya meletakkan alat-alat yang digunakan untuk memeriksa Syahquita. “Bukannya aku ataupun Alger tidak mempercayainya, Nona. Tapi kami harus memastikannya kondisimu.” “Ya, baiklah. Lupakan alasan klasik kalian berdua. Lebih baik kita melakukannya sekarang.” Ucap Syahquita begitu semangat seraya beranjak dari duduknya. Alger memberikan baki biru muda yang terdapat tiga tangkai windflower di atasnya. “Kau sudah tahu apa yang harus dilakukan, bukan?” Syahquita mengangguk mantap dengan memetik satu windflower, “Aku harus memusatkan pikiranku pada bunga ini, benar?” “Ya, kau benar sekali. Tapi nona, aku ingatkan padamu jika kau tidak sanggup melakukannya maka katakan saja. Jangan