Syahquita hanya diam tanpa menjawabnya lagi hal itu membuat tanda tanya besar dalam pikiran Albert, ia mendorong pelan bahu istrinya dan benar saja istrinya menangis, mata lembab serta hidungnya yang memerah. “Are you okay, honey?” Wajah Syahquita tertunduk, tangisannya terus menjadi hingga sesegukan. Albert mengangkat dagu Syahquita membawa pandangan istrinya terarah padanya. “Ada apa, Syah?” Wanita itu terdiam menatapi manik mata Albert. “Akuu… Aku hanya terlalu senang bisa melihatmu dan memelukmu, Al. Tapi aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya.” Isaknya. Hati Albert tersentuh mendengar perkataan istrinya, ia menarik Syahquita ke dalam pelukannya. Ia mencium kiri kepala istrinya. “Bukan hanya kau, sayang. Aku bahkan sangat senang