Albert membawa tubuh istrinya ke depannya, ia memegang kedua pipi Syahquita, “Aku akan baik-baik saja, kau tak perlu khawatir. Lakukan apa yang aku perintahkan padamu, Syah.” “Albert, aku..” Albert menggeleng tak suka jika perintahnya kali ini dibantah, “Tidak ada bantahan, Syah. Pergilah dari istana ini.” Syahquita memejamkan matanya dan air matanya mengalir begitu saja membasahi wajahnya, ia mencium bibir suaminya sebelum pergi mengikuti perintah Albert. “Aku mencintaimu, Al.” lirih Syahquita. “Aku jauh lebih mencintaimu, sayang.” ucap Albert dengan senyuman manisnya. “Pergilah.” titah Albert yang mendapat anggukan dari istrinya. Syahquita menjauh dari suaminya mengikuti apa yang diperi