Syahquita memperhatikan sekelilingnya untuk menemukan benda yang Catya minta, ia sangat tidak terbiasa dengan alat-alat ini tapi untuk alat pertama ini ia dapat mengenalinya. Syahquita bergegas mengambil kuali di sudut kiri lemari gantung yang berada di belakang Catya. “What else?” Tanya Syahquita setelah meletakkan kuali perak di atas meja. “Mortar dan alu, alat penyaring, gelas ukur, pisau silver, sendok kayu, phial.” Ujar Catya menyebutkan banyak alat. Syahquita mengulangi nama alat-alat itu, ia sedikit kebingungan untuk menghafal alat sebanyak itu. Dia kembali mengedarkan pandangannya ke segala sudut ruangan yang terlihat seperti laboratorium pribadi milik Catya. Matanya berhasil menangkap letak dari mortar dan alu, ia langsung menuju